Part 7 in the house yooo….
Cerita di Part 7 ini adalah part terakhir dari perjalanan umroh saya dengan istri, teman-teman yang langsung ke Part 7 di sarankan untuk membaca dari Part 1 sampai dengan Part 7 yahhh.. Cekidot
Setelah di Part 6 saya menceritakan tentang ibadah umroh kami di Mekah, nah kali ini tidak pas rasanya jika tidak berkunjung ke tempat-tempat yang bersejarah dan juga tempat dimana saat tidak musim Haji tempat itu sepiiiiii sekali, namun ketika musim Haji, jutaan orang berkumpul bersama di satu tempat.
Keesokan hari setelah kami melaksanakan ibadah umroh, kami habiskan full untuk ibadah di Mesjid Al Haram, yang kalau teman-teman ketahui beribadah di Mesjid Al Haram, pahalanya dilipat gandakan seratus ribu kali, luar biasa kan? makanya jangan pernah lewatkan untuk selalu beramal baik ketika berada di tanah haram. Oh yah, sebelum saya cerita tentang tempat-tempat yang kami kunjungi, saya mau cerita dulu tentang uniknya di sekitar Mesjid Haram.
Seperti yang sudah saya ceritakan di part-part sebelumnya, saya memang tidak mengambil catering, berhubung kami hanya berdua, jadi kami kulineran saja selama umroh, nah untungnya keadaan seperti ini adalah, kami ga perlu bolak balik hotel hanya untuk makan, setelah Sholat Subuh kami mencari sarapan di sekitar Mesjid, kemudian sholat Dhuha sampai Zuhur, beberapa kali setelah sholat Dhuha kami lakukan tawaf sunnah, yang anehnya istri saya yang sangat bersemangat sekali untuk tawaf sunnah ini, padahal dihari-hari biasa, jarang sekali mau berolah raga, hehe.. Tawaf Sunnah ini selain bernilai pahala yang besar, juga sangat baik untuk kesehatan, di tengah teriknya mentari pagi kemudian memutari ka’bah dan diakhiri dengan meneguk air zam-zam rasanya sungguh nikmat sekali, terkadang istri mengajak untuk tawaf di area cincin yang ada 2 lantai, dan kami tawaf di lantai 2, selain lebih sepi, cahaya mataharinya lebih maknyus, dan kita bisa langsung menikmat melihat para jama’ah umroh dari atas. Berhubung pengerjaan perluasah dibagian bangunan Mesjid sudah selesai, maka jika teman-teman sekarang berkunjung ke Mesjid Al Haram, sudah tidak bisa lagi menemukan cincin tersebut, kabar baiknya, tempat tawaf di bagian bawah yang sejajar dengan Ka’bah semakin luas, kabar tidak baiknya (bukan kabar buruk yahhh) jika teman-teman melakukan tawaf di area bangunan mesjid maka 1 putaran itu sekitar lebih dari 1km, dan jika 7 kali putaran maka totalnya 7km. WOW! lebih maknyus nilai ibadah nya, kan?
Suasana jamaah umroh dari cincin lantai paling atas
Pembangunan perluasan Mesjid Al Haram
Ba’da sholat Zuhur kami biasanya akan kulineran lagi untuk makan siang, dan menunggu waktu sholat Ashar di Mesjid, setelah itu ngeteh-ngeteh cantik sampai Maghrib, kemudian Sholat Isya, lalu kembali ke hotel tidur dan melakukan hal yang sama keesokan harinya, Hotel terletak sekitar 450m dari Mesjid, praktis di hotel hanya untuk meletakkan barang dan tidur saja, sisanya banyak waktu kami habiskan di luar
Suasana ketika buka bersama, ikut aja padahal saya ga puasa hehe
Dihari berikutnya, kami memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar Mekah, kami sejujurnya ga tau mau kemana saja disekitar Mekah ini, buat kami beribadah terus-terusan di Mesjid Al Haram ini sudah cukup bagi kami, tapi rasanya tak afdhol jika tidak mengunjungi beberapa tempat di sekitar Mekah, oleh karena itu kami minta tolong kembali ke Pak Mukhlis untuk menemani kami berjalan-jalan di sekitar Mekah.
Tujuan pertama kami adalah Museum Haramain, Museum ini menyimpan sejarah-sejarah penting tentang Mesjid Al Haram, yaitu dari Kiswa (sarung penutup Ka’bah di zaman Raja-Raja Saudi dahulu), Pintu Ka’bah, Alat tenun Kiswa, Talang air di Ka’bah, Sejarah pembangunan dan perluasan Masjid Al Haram dll.
Pemandangan di pintu masuk museum
Maket perluasan Ka’bah, ending pembangunannya akan seperti ini.
Tangga untuk masuk ke dalam Ka'bah
Penutup maqom Ibrahim
Pintu Ka'bah
Penutup (Kiswa) Pintu Ka'bah
Alat tenun kiswa
Sejarah pengembangan Masjid Al Haram
Maket Mesjid Nabawi
Sumur Zam-Zam (masih pake kerekan)
Jam untuk menentukan masuknya waktu sholat
Masih banyak lagi sebenarnya di Museum tersebut, worth to visit banget deh.. Kemudian Pak Mukhlis ngajakin kami lagi ke Jabal Tsur, tempat dimana Rasulullah ﷺ bersembunyi bersama sebelum berhijrah ke Madinah, kemudian kami diajak ke Gua Hira di Jabal Nur, walaupun hanya melihat saja dari bawah, ga kebayang dulu Khadijah Radiyallahu ‘Anha bolak balik membawa makanan ke Rasulullah ﷺ saat berdiam diri di Gua Hira, di Gua Hira ini pula Rasulullah ﷺ mendapatkan wahyu pertama, ayo ada yang tahu apa wahyu pertama yang diterima Rasulullah ﷺ?
Di puncak gunung tersebut lah terdapat Gua Hira
Kemudian kami diajak ke Jabal Rahmah, unik sekali disini, tempat ini sama sekali tidak ada keutamaannya, bahkan di puncak nya terdapat tugu, yang ditugu tersebut dituliskan tentang larangan-larangan ketika berada di Jabal Rahmah, Jabal Rahmah ini diyakini sebagai tempat dimana Adam dan Hawa bertemu, walaupun tidak ada dalil yang menunjukkan kalau Adam dan Hawa bertemu disitu, hehe.. Tempat ini sering dijadikan sebagai momen untuk berdo’a agar mendapatkan jodoh, jeleknya lagi, banyak yang menuliskan nama pasangannya di batuan disekitar Jabal Rahmah, hehe. Mudah-mudahan pembaca blog ini ga ada yang niru kelakuan itu yah.
Di puncak gunung tersebut lah terdapat Gua Hira
Kemudian setelah itu kami mengunjungi Arafah, oh iya Jabal Rahmah ini juga termasuk sebagai area Arafah yah, kemudian ke Musdalifah dan juga Mina dan juga ke Jamarat.
Muzdalifah dan tempat diujung adalah tempat melontar Jamarat
Kemudian setelah itu kami mengunjungi Mesjid Tan’im atau orang sering menyebutnya dengan Mesjid A’isyah, dulu A’isyah رضي الله عنها pernah mengambil miqot dari area ini.
Mesjid Tan'im
Begitulah perjalanan umroh kami berdua, banyak suka duka yang kami dapat, tapi yang pasti rasa ingin kembali ke tempat ini setelah tiba di tanah air sangat memuncak, mudah-mudahan tetap bisa mengunjungi tanah suci ini dan Allah berikan kesehatan selalu dan kelapangan rezeki, dan mudah-mudahan pembaca yang merasakan mendapat manfaat dari blog ini dimudahkan Allah untuk mengunjungi tanah suci, آمينَ
Bersiap kembali menuju tanah air :’(
Banyak pertanyaan yang masuk via email, nanti InsyaAllah akan saya respon satu-satu yah..! Jarak ke Haramain tidak akan berubah selama kamu tidak melangkah, sekecil apapun itu langkahnya, sudah memperdekat jarakmu ke Tanah Suci! Niatkan yah!!
Wassalamu’alaikum
mantap om ....
ReplyDeleteMungkin kalau boleh tahu .. bisa di-Share total biayanya Bang
ReplyDeleteKlo boleh tau perjalanan umrah backpacker antum sama istri total biaya nya berapa bang?
ReplyDeleteMenarik sekali mas sharingnya. Boleh tau berapa total biaya untuk umroh backpackeran ini?
ReplyDeleteAssalamualaikum. Saya juga mau info total biayanya. Share ya bang
ReplyDeletejadi ingin backpackeran juga...., bisa mengunjungi tempat2 lebih banyak ya..., thnkx sharingnya mas, smoga cita2 sy jg terwujud aAmiin... ya Allah
ReplyDeletePak bisa minta kontak Ibu Butet untuk pengurusan visa umroh? terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteSalam,
vic4982@gmail.com
ceritanya zangat bermanfaat...Alhamdulillah khatam sampai part ini
ReplyDelete