Thursday, December 1, 2016

Filled Under: , ,

Umroh Mandiri, Nikmatnya Ibadah Berdua dengan Istri Part 6

Share

Alhamdulillah sekarang masuk Part 6, buat teman-teman yang langsung masuk ke Part 6 ketika membaca blog ini, disarankan untuk membaca dari Part 1 dan seterusnya secara berurutan. Lanjuttt...

Oh iya, di Part 3, saya pernah menceritakan tentang (bi iznillal) bertemu dengan Pak Ali dan keluarga yang menjalankan umroh backpacker bersama keluarganya. Beliau ini berencana menghabiskan waktu 5 hari di madinah, sedang kami hanya menghabiskan waktu 4 hari di Madinah setelah itu kami berlepas ke Mekkah, saya dan istri sudah siap dengan kemungkinan bahwa kami akan membayar taksi yang cukup mahal agar kami dapat tiba di Mekah, Qadarallah, malamnya Pak Ali menghubungi saya via whatsapp dan mengatakan bahwa di tidak jadi 5 hari di Madinah, dan hanya 4 hari saja karena ada kesalahan perhitungan di hotel tempat dia menginap yang seharusnya hanya 4 hari tapi beliau (Pak Ali) menghitungnya 5 hari menginap. See.. Tak ada yang sulit ketika menyerahkan kesulitan kita kepada Allah setelah kita berusaha semaksimal mungkin, harusnya kami membayar mahal ongkos taksi sampai tiba di mekah, tapi mendengar ajakan Pak Ali untuk bersama-sama lagi menuju Mekah agar biaya bisa dishare, membuat biaya yang kami tanggung menjadi lebih ringan. Alhamdulillah.

Setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah, kami pun bersiap untuk melakukan inti dari perjalanan kami ini yaitu ber-umroh, saya pun mandi, memakai wangi-wangian di badan kemudian ber-ihrom, kemudian berangkat menuju Bir Ali tempat kami mengambil miqot. Sesampainya di Bir Ali, saya masih menyempatkan untuk mandi, berwudhu dan Sholat sunnat mutlaq di mesjid Bir Ali, setelah itu membaca niat kemudian bertalbiah, hati ini bergetar sekali mengingat fase ibadah inti ini telah dimulai dan segala larangan umroh telah diberlakukan. Saran saya, perbanyaklah bertalbiah bukan ber-selfie ria, hehe. 

Kamipun berlepas dari Bir Ali menuju Mekah Al Mukarromah, tak henti-hentinya talbiah diucapkan sampai-sampai saya pun tertidur, hehe.. Maklum saja perjalanan dari Madinah ke Mekah bisa memakan waktu hingga 6 jam, oh yah kali ini kami menggunakan mobil Toyota Innova, taksi resmi di Saudi yang kami charter untuk keberangkatan ke Mekah, biayanya kalau saya ga salah ingat 800SAR, saya dan istri patungan total 300SAR ke Pak Ali. Perjalanan ke Mekah kembali menggunakan jalan tol yang (saya juga bingung, kok bisa) kecepatan Innova ini bisa mencapai 140km/jam, padahal mobil terisi penuh dengan kami dan barang-barang kami. Sesekali kami berhenti untuk membuang hajat dan sholat Zuhur di jamak dengan Ashar dan pemberhentian yang agak lama adalah ketika kami melaksanakan sholat Maghrib.

IMG 5632

Pemandangan Saat Perjalanan Ke Mekah, Terbenamnya Matahari.

Saya lupa persisnya kami berhenti dimana, yang saya ingat banyak jama’ah umroh yang berhenti disitu, rata-rata dari mereka semua berpakaian ihrom. setelah melaksanakan sholat Maghrib di jamak dengan sholat Isya, saya dan istri menyempatkan diri belanja snack-snack dan kembali menunggu keluarga Pak Ali selesai sholat, saat saya menuju mobil Pak Ali memanggil saya, ternyata Pak Ali ini sedang berbicara dengan penjual kacang-kacang arab, kurma dan juga madu. Pak Ali menawarkan saya untuk membeli jintan hitam, jujur saja baru kali ini saya melihat jintan hitam yang sebenarnya, selama ini kan hanya tau jintan hitam yang sudah di ekstrak yang sering juga kita sebut habbatusaudah, obat dari segala penyakit, yang Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah sebutkan dalam hadist nya. Beliau juga menawarkan saya untuk membeli Madu asli dari Yaman, saya tertarik untuk membelinya dan berniat untuk memberikannya ke Bapak di rumah.

Memang sangat melelahkan sekali perjalanan ini, saya sangat tidak bisa membayangkan betapa dulu Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta sahabat, harus menggunakan onta dan berjalan kaki dari Madinah menuju Mekah dengan suasana panas, sementara saya yang hanya tinggal duduk dan dilengkapi dengan penyejuk, masih terasa sangat melelahkan, Masyaa Allah.

IMG 5634

Pemeriksaan Identitas Ketika Masuk Ke Mekah

IMG 5675

Cakep ya? hehe

Akhirnya tibalah kami di Mekah, wah berdebar hati saya ketika akhirnya saya melihat jam yang sudah menjadi ciri khas kota Mekah berdiri tinggi menyinari angkasa dengan sinar lasernya. Selama ini hanya bisa melihat di TV tapi kali ini bisa melihat langsung, kemudian kami menuju ke Hotel nya Pak Ali, disana saya kembali bertemu dengan Pak Mukhlis, dan setelah pamitan pak sopir mengantarkan saya ke hotel di Mekah (saya lupa nama hotelnya, nanti kalau saya ingat saya update yah.. hehe). Kami diterima dengan baik oleh Showkat, pria keturunan India yang mengurusi akomodasi kami selama kami di Mekah. Beliau menyerahkan kunci dan kami (saya dan istri) pun masuk kedalam kamar hotel dan sebelum kami menuju masjidil haram, saya menyempatkan diri untuk mandi, sekedar mengilangkan keringat yang menempel di badan, walaupun tanpa sabun, tapi lumayan segar juga, setelah itu saya bersama istri melakukan umroh dimulai dari Tawaf, saat tawaf ingin sekali rasanya saya dan istri bisa menyentuh bahkan mencium hazaratul aswad, tapi apa daya, ramainya luar biasa, jika dipaksakan hanya membuat jamaah lain tersakiti, kemudian setelah melakukan tawaf dilanjutkan dengan sholat sunnat di belakang makam Ibrahim, dilanjut meneguk segarnya air zamzam, kemudian dilanjutkan dengan sa’i dan diakhiri dengan tahallul, dan setelah itu berakhirlah semua larangan-larangan ketika berihrom.

 IMG 5636

Saat Selesai Melaksanakan Tawaf


IMG 5637

Susana Di Tempat Sa'i


Ibadah umroh adalah ibadah yang benar-benar membutuhkan kesiapan fisik, saya rasanya setelah selesai melakukan umroh, merasa lega karena ibadah umroh sudah selesai namun rasa capek yang saya rasa memaksa tubuh untuk segera diistirahatkan. saya pun mengistirahatkan badan dan memulihkan tenaga untuk keesokan harinya

Selesai sudah Part 6 ini, di Part 7 akan saya ceritakan mengenai jalan-jalan kami ke Mina, Arafah, Musdalifah, Jabal Rahmah, Museum Ka’bah dan juga Mesjid Tan’im.

lanjut part 7

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum bang Fadlan... sangat menarik sekali kisah perjalanannya.. 2018 akhir atau 2019 ada rencana balik lagi ke tanah suci bang?? mau dong ikutan backpackeran (saya berdua Istri rencana mau backpackeran juga). Bulan februari kemarin saya umroh jg tp via travel :) .. jika dibandingkan dengan kisah perjalanan bang fadlan kalah seru sih... karena perjalanan saya semua yang ngatur travel.. BTW saya tinggal di Pekanbaru bang... dekat dengan medan.. :)

    ReplyDelete
  2. Masya Allah.. nikmat bgt bang perjalanannya.. in syaa Allah April 2018 saya berencana umroh backpacker jg bersama beberapa teman. Boleh ya..contact2 an mengenai umroh backpacker nya ya bang.. barakallah

    ReplyDelete